Oni-isme

BANDUNG CYBER CITY
Sampurasun

Meskipun belum tentu menang, perolehan suara Caleg DPD Oni SOS cukup membuat kejutan. Termasuk di daerah saya, di dua TPS Oni SOS merebut kemenangan dengan raihan suara yang cukup banyak. Ada yang menyambut gembira dan ada juga yang menanggapinya dengan sinis. Sebagian orang memang terjebak dengan karakter Oni yang lugu saat melawak, sehingga mereka meragukan Oni SOS sebagai anggota Dewan. Tapi bagi saya itu merupakan kecerdasan Oni saat melawak, dapat mendalami karakter sampai bisa merubah opini orang bahwa seorang Oni memang seperti karakter yang dibawakannya bukanlah perkara yang mudah.

Mungkin kita masih ingat bagaimana Rieke Dyah Pitaloka sukses memerankan karakter Oneng yang blo’on dalam Bajaj Bajuri. Karena begitu mendalami karakter Oneng, orang sampai terjebak bahwa Rieke Dyah Pitaloka memang seperti Oneng. Sehingga sebagian orang sempat meragukan kualitas Rieke saat mengajukan diri menjadi Caleg. Hal seperti ini, bisa merubah opini masyarakat bukanlah pekerjaan yang mudah untuk seorang aktor atau artis. Tidak semua aktor atau artis bisa melakukannya, perlu bakat atau kecerdasan, setidaknya dalam bidang seni peran.

Tapi apapun alasannya, masyarakat sudah memilih, dan Oni mendapatkan jumlah suara yang cukup signifikan. Seandainya masyarakat sudah terjebak dengan karakter yang dibawakan oleh Oni, dan misalkan Jika kita mengenyampingkan kemampuan Oni, lantas fenomena apa yang sedang terjadi di masyarakat sehingga seorang Oni bisa mendapatkan jumlah suara yang cukup banyak.

Bisa jadi masyarakat sudah jenuh dengan para Caleg yang selalu mengumbar janji saat kampanye, lantas lupa akan janji-janjinya setelah terpilih, bahkan memperkaya diri dan korupsi. Dampak dari banyaknya kasus korupsi, studi banding ke luar negeri di tengah rakyat yang sedang kesulitan, dan janji-janji yang terlupakan, seolah menjadi bumerang. Rakyat sudah tidak antusias lagi dengan Caleg yang tersenyum manis, memasang wajah penuh kepedulian di poster-poster yang dipajang di sepanjang jalan, apalagi rakyat tidak kenal dengan para Caleg.

Banyaknya Caleg yang terkena depresi karena gagal menjadi anggota dewan,  juga mempengaruhi penilaian masyarakat. Ditambah beberapa rumah sakit sejak jauh-jauh hari sudah menyiapkan tempat khusus untuk para Caleg yang depresi jika gagal terpilih. Hal seperti ini secara tidak langsung menyatakan sebagian Caleg sudah habis-habisan mengeluarkan biaya untuk kampanye, tidak sedikit yang menjual rumah, sawah bahkan yang meminjam uang untuk keperluan kampanye. Lalu jika mereka terpilih, apakah akan memperjuangkan nasib rakyat? Menepati janji saat kampanye? Atau malah sibuk mengembalikan uang yang sudah terpakai saat kampaye. Kurang lebih opini seperti inilah yang berkembang di masyarakat saat ini.

Mungkin karena opini ini pulalah masyarakat lebih memilih seorang Oni, setidaknya dari banyaknya perolehan suara yang diraih oleh Oni sementara ini. Tanpa mengurangi rasa hormat dan tanpa meragukan kemampuan Oni, sepertinya masyarakat sedang mencari pelampiasan, mencari figur lain yang lebih merakyat, yang di anggap mengerti keadaan rakyat saat ini, dan diharapkan pula dapat memperjuangkan nasib rakyat. Dan semua itu diharapkan ada pada seorang Oni. Semoga.

0 comments:

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

Berita Lainnya :

 
Copyright 2013 - Nandira Semesta Bandung
Designed by Republik Design