Asep Sunandar Sunarya Meninggal Dunia

Berita duka datang dari dunia seni Jawa Barat, maestro Wayang Golek Asep Sukana atau yang lebih dikenal dengan nama Asep Sunandar Sunarya meninggal dunia pada usia 58 tahun akibat serangan jantung di RS. Al Ihsan, Baleendah Kab. Bandung, senin (31/3) siang tadi pukul 14.20 WIB.

Dalang yang menyandang gelar Profesor dari Universitas Duchwell, Perancis ini meninggalkan 1 orang istri dan 14 orang anak (8 diantaranya berasal dari 4 pernikahan terdahulu).

Penyakit jantung sudah diderita almarhum sejak 3 tahun yang lalu, bahkan tahun lalu sempat dilakukan operasi di Jakarta. Namun kondisinya belum terlalu membaik sehingga direncanakan bulan depan Asep dijadwalkan untuk kembali masuk ruang operasi di Singapura. Takdir berkata lain, Tuhan lebih cepat memanggil sosok yang dikenal bersahaja ini.

Sebagai dalang, bakat seninya ini mengalir dari ayahnya yaitu Abah Sunarya, yang bisa dikatakan sebagai legenda di dunia Wayang Golek. Bersama kakaknya, Ade Kosasih Sunarya, Asep menjadi salah satu dalang yang paling populer. Perpaduan antara suara, gerakan, banyolan cerdas dan kreativitasnya yang jenius membuat Asep bisa dikatakan sebagai dalang paling ditunggu-tunggu pertunjukannya oleh pecinta Wayang Golek. Puncak popularitas Asep Sunandar Sunarya terjadi di periode 80-90an dimana beliau seringkali harus manggung 40 kali setiap bulannya.

Almarhum yang berani mendobrak pake-pakem klasik, memiliki tujuan agar Wayang Golek tetap lestari dan sejalan dengan perkembangan zaman. “Kenekatannya” itu tentu saja awalnya mendapatkan kritikan dari banyak pihak, namun Asep tidak bergeming. Benar saja, Wayang Golek hasil kreasinya menjadi digemari oleh masyarakat yang lebih luas bahkan hingga ke manca negara. Di tangan almarhum, Cepot terlihat lebih hidup karena bisa manggut-manggut, atau Buta yang terlihat menjadi kocak ketika mengeluarkan mie dari mulutnya, sebuah kreativitas yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh dalang lain di zaman itu.