Galau PSSI

Bandung Cyber CitySampurasun

Ironis memang mendengar tim kesayangan kita Persib Bandung hanya dalam rentang waktu kurang  dari tiga bulan, telah dikenakan denda sebesar Rp 385 juta oleh PSSI. Dari mulai kinerja Panpel Persib, tingkah laku penonton sampai Ferdinand Alfred Sinaga yang di anggap memaki wasit jadi pertimbangan PSSI atas denda yang dibebankan pada Persib Bandung.

Memang sudah seharusnya PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia bertindak tegas, dan sudah seharusnya pula tim yang melanggar harus menerima hukuman yang dijatuhkan dengan lapang dada. Tapi apakah hal ini hanya berlaku untuk tim Persib saja?? Sehingga sebagian orang, khususnya yang merasa sebagai bobotoh menganggap PSSI “menganak tirikan” Persib. Disini peran media masa diharapkan bisa berperan banyak untuk menyampaikan berita kepada masyarakat. Apakah tim-tim lain di Liga Super Indonesia mendapat perlakuan yang sama dari PSSI atau tidak. Sehingga masyarakat, khususnya bobotoh tidak menganggap PSSI telah berlaku tidak adil terhadap tim Persib.
Apakah Panpel Gresik juga mendapat hukuman serupa karena pada saat  pertandingan Gresik United Vs Persib Bandung sempat tertunda, Apakah supporter Gresik juga dikenakan hukuman layaknya bobotoh karena mereka juga menyalakan flare, Apakah Panpel Persija dan The Jakmania juga mendapatkan hukuman karena kasus pelemparan Bis Persib pada saat Liga Super Indonesia musim lalu. Begitupun dengan tim-tim dan supporter-supporter yang lain, apakah mereka juga mendapat perlakuan yang sama. Berita atau informasi ini yang tidak kita dapatkan dari media masa atau surat kabar, khususnya yang ada di kota Bandung. Alangkah baiknya jika di dalam halaman olah raga misalnya, di sertakan pula berita Liga Super Indonesia dari daerah lain. Kinerja panpel, supporter, apakah suka menyanyikan lagu yang berbau rasis atau tidak, dan masih banyak lagi yang bisa diberitakan, meskipun hanya sekedar ulasan.

Dengan begitu diharapkan kita bisa mendapatkan informasi yang cukup sehingga kita tidak jadi berburuk sangka terhadap PSSI saat menjatuhkan hukuman kepada kita. Kita jadi tidak menganggap bahwa karena Persib adalah tim terkaya di Indonesia, terus menjadi ladang mencari uang untuk pihak PSSI. Hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah apakah kinerja PSSI juga di anggap sudah bagus? Jika di ibaratkan, seperti seorang bapak yang menyuruh anaknya untuk sholat, lantas si anak bertanya apakah bapak sendiri sudah sholat? Mungkin seperti ibarat itulah kondisi sepak bola di Indonesia sehingga saya memberi judul artikel ini “Galau PSSI”, karena di satu sisi PSSI memberlakukan aturan-aturan yang harus di patuhi oleh klub seperti, Finansial klub yang sehat, kondisi stadion yang memadai, tingkah laku supporter yang harus tertib dan lain-lain. Tapi di sisi lain kualitas sepak bola dalam hal ini Liga Super Indonesia seperti berjalan di tempat.

Kualitas wasit yang sering menjadi pemicu kerusuhan, perubahan jadwal pertandingan yang sejak dari Liga Indonesia pertama sampai sekarang masih saja terus terjadi, harus digaris bawahi juga oleh pihak PSSI.  Jika klub sudah mau berubah bagaimana dengan PSSI sendiri. Satu yang menurut catatan saya kinerja PSSI yang paling berhasil adalah perubahan nama Liga, dari Liga Dunhill ke Liga Indonesia dan sekarang menjadi Liga Super Indonesia. Tapi apalah arti sebuah nama jika tidak di barengi dengan kualitas.

0 comments:

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

Berita Lainnya :

 
Copyright 2013 - Nandira Semesta Bandung
Designed by Republik Design